Sabtu, 14 Januari 2012

MATERI BAB 1 SOSIOLOGI


A.    Konsep Dasar Sosiologi
Secara etimologis, sosiologi berasal dari bahasa latin “socious” (teman) dan “logos” (ilmu). Sehingga sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara teman dengan teman, yaitu hubungan antara seorang dengan seorang, seorang dengan golongan. Sosiologi termasuk dalam kelompok-kelompok ilmu-ilmu sosial (social science). Secara universal, sosiologi juga disebut sebagai ilmu kemasyarakatan. Karena lebih memusatkan perhatiannya pada hubungan antara manusia itu sendiri. Bahkan sosiologi termasuk ilmu yang masih muda usianya karena baru muncul sekitar abad 19, yang di populerkan oleh filosof Perancis AUGUSTE COMTE (1798-1857).  Berkat jasanya, Auguste Comte disebut sebagai “Bapak Sosiologi” karena ia yang pertama kali memakai istilah ilmu filsafat dan berdiri sejak pertengahan abad 19 dalam bukunya “Course De Philosophie Positive”. August Comte mengemukakan pandangannya mengenai hukum kemajuan manusia (Hukum Tiga Jenjang). Dimana sejarah manusia akan melewati tiga jenjang / tahap yaitu :
1)        Jenjang Teologi yaitu tahap dimana manusia mencoba menjelaskan gejala disekitarnya dengan mengacu kepada hal-hal yang bersifat ke Tuhanan.
2)        Jenjang metafisika yaitu tahap dimana manusia mengacu pada kekuatan-kekuatan yang abstrak.
3)        Jenjang Positip yaitu tahap dimana semua penjelasan gejala alam maupun sosial dilakukan dengan mengacu pada diskripsi ilmiah (hukum-hukum ilmiah).
a.         Konsep dan Definisi Sosiologi
Banyak ahli yang telah memberikan definisi sosiologi sesuai dengan sudut pandangnya masing-masing, misalnya :
1.        William F. Ogburn Dan Meyer F Nimkoff
Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya yaitu organisasi sosial.
2.        Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardji
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses sosial termasuk perubahan sosial.
3.        Van Der Zanden
Sosiologi sebagai studi ilmiah tentang interaksi manusia.
4.        Auguste Comte
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari manusia sebagai makhluk yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama dengan sesamanya.
5.        Pitirim A. Sorokin mengemukakan sosiologi adalah ilmu yang mempelajari:
a.         Hubungan maupun pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala nonsosial, seperti pengaruh iklim terhadap watak, dsb
b.        Ciri-ciri umum dari semua jenis gejala atau fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat
c.         Hubungan maupun pengaruh timbal balik antara gejala sosial, seperti antara gejala ekonomi dengan agama, dsb.
Ciri – Ciri Sosiologi
Menurut Soerjono Soekanto, sosiologi sebagai ilmu mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1)        Bersifat Empiris, artinya didasarkan pada observasi terhadap kenyataan-kenyataan sosial yang hasilnya tidak bersifat spekulatif.
2)        Bersifat Teoritis, artinya selalu berusaha menyusun kesimpulan dari hasil-hasil observasi untuk menghasilkan teori keilmuan.
3)        Bersifat Komulatif, artinya teori-teori dalam sosiologi dibentuk berdasarkan teori yang sudah ada sebelumnya, kemudian diperbaiki diperluas, diperhalus, serta diperdalam.
4)        Bersifat non-etis, maksudnya yang dipersoalkan dalam sosiologi bukanlah baik-buruknya fakta tertentu, namun menjelaskan fakta tersebut secara analitis dan apa adanya.

b.        Sifat dan Hakikat Sosiologi
1)        Sosiologi adalah ilmu sosial, bukan ilmu pengetahuan alam ataupun ilmu kerohanian
2)        Sosiologi bukan ilmu pengetahuan kategoris, artinya sosiologi membatasi diri dengan apa yang terjadi dan bukan pada apa yang seharusnya terjadi.
3)        Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional. Hal ini menyangkut metode yang digunakan.
4)        Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum bukan pengetahuan khusus, artinya sosiologi mempelajari gejala-gejala umum yang ada pada setiap interaksi dalam masyarakat,
5)        Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak, artinya yang diperhatikan adalah pola dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat, dll.
c.         Objek Studi Sosiologi
Objek studi sosiologi adalah masyarakat dengan menyoroti hubungan antar manusia dan proses sebab akibat yang timbul dari hubungan tersebut. Selain itu, sosiologi dapat dikaji dengan prespektif lingkungan. Dalam prespektif tersebut, secara kolektif dapat dikategorikan dalam tiga tahapan studi sosiologi, yaitu sifat dasar dan perkembangan manusia, interaksi manusia dan hubunganya, serta penyesuaian secara bersamaan dengan lingkungan. Jadi, dalam sosiologi juga terdapat kajian tentang ekologi manusia.
Ekologi manusia merupakan studi terhadap bagaimana manusia berinteraksi dengan alam, bukan sebagai makhluk biologis, tetapi sebagai makhluk sosial. Ekologi manusia juga menyangkut interkasi sosial yang mempengaruhi kependudukan pola organisasi, dan konsekuensinya bagi alam, serta balik dari konsekuensi itu. Manusia sebagai aktor dalam ekosistem tertentu dan menjadi sumber pengaruh dalam ekosistem. Planet bumi dan biosfernya menjadi ekosistem bagi manusia dalam perilaku dan pola organisasi untuk tetap survive.

d.        Kegunaan Sosiologi
Sebagai ilmu pengetahuan sosial yang objeknya masyarakat, sosiologi memilki empat macam kegunaan yaitu dalam bidang:
1)      Perencanaan Sosial
Keinginan untuk mempersiapkan masa depan kehidupan masyarakat secara ilmiah bertujuan untuk mengatasi berbagai hambatan. Perencanaan sosial lebih bersifat preventif. Oleh karena tu kegiatannya berupa pengarahan-pengarahan dan bimbingan sosial mengena cara-cara hidup masyarakat yang lebih baik.
2)      Pembangunan
Pembangunan merupakan suatu proses perubahan disegala bidang kehidupan yang dilakukan secara sengaja berdasarkan suatu rencana tertentu. Proses pembangunan terutama ditunjukkan untuk meningkatkan taraf hidup rakyat, baik secara material mapun secara spiritual.
3)      Pemecahan Masalah
Masalah sosial adalah sesuatu ketidak sesuaian antara unsur-unsur sosial yang membahayakan kehidupan masyarakat. Dalam keadaan normal terdapat integrasi serta keadaan ayang sesuai dengan hubungan-hubungan antara unsur-unsur tersebut. Masalah sosial timbul dan kekuranagn-kekurangan dalam diri manusia atau kelompok sosial yang bersumber pada faktor berikut: ekonomi, biologi, psikologi, dan kebudayaan.
e.         Manfaat dan Tujuan Mempelajari Sosiologi
Berikut ini manfaat dan kegunaan mempelajarai sosiologi diantaranya:
1)      Mengethaui tentang pola-pola ineraksi sosial yang terjadi dalam masyarakat.
2)      Membantu kita untuk mengontrol atau mengendalikan setiap tindakan dan perilaku kita dalam kehidupan bermasyarakat.
3)      Mampu mengkaji status dan peran kita sebagai anggota masyrakat, serta dapat melihat dunia atau budaya lain yang belum diketahui sebelumnya.
4)      Bagi kita sebagai generasi penerus, mempelajari sosiologi membuat kita lebih tanggap, kritis, dan rasional menghadapi gejala-gejala sosial masyarakat yang semakin kompleks.

B.     Perkembangan Sosiologi
Sebagai sejauh ilmu/kajian, sosiologi merupakn ilmu yang paling muda dalam rumpun ilmu yang dikenal. Sosiologi lahir sejak manusia bertanya tentang masyarakat terutama tentang perubahannya.
1)      Perkembangan Awal
Para pemikir Yunani Kuno terutama Sokrates, Plato, dan Aristoteles. Beranggapan masyarakat terbentuk secara begitu saja. Pertanyaan dan pertanggung jawaban ilmiah tentang perubahan masyarakat belum terpikirkan pada masa itu.
2)      Abad Pencerahan: Rincian Kelahiran Sosiologi
Sosiologi modern berakar pada karya para pemikir Abad Pencerahan, pada abad ke-17 M. Pandangan pada masa itu berciri ilmiah. Para pemikir tersebut menekankan pentingnya menggunakan metode ilmiah untuk mengamati masyarakat.
3)      Abad Revolusi: Pemicu Lahirnya Sosiologi
Pada abad ke 18 terjadi perubahan ditatanan masyarakat lama berganti dengan struktur yang baru. Perubahan tersebut bisa dikatakan revolusi karena terjadi dengn cepat. Revolusi paling jelas tampak pada revolusi Amerika, revolusi Industri, revolusi perancis.
4)      Kelahiran Sosiologi
Pada abad ke 19 sejumlah ilmuan sadar akan pentingnya kondisi sosial dan perubahan sosial. Ilmuan sapai sekarang yang masih diakui sebagai bapak sosiologi adalah Aguste Comte, dalam bukunya Course de Philosophie Positive, ian memperkenalkan istilah sosiologi sebagai pendekatan khusus untuk mempelajari masyarakat.
5)      Kelahiran Sosiologi Modern
Gejolak sosial yang terjadi dalam masyarakat memaksa para ilmua untuk menemukan pendekatan baru yang sesuai dengan kondisi saat itu, maka lahirlah sosiologi modern. Berbeda dengan pendekatan sebelumnya, pendekatan modern cenderung mikro sering disebut pendekatan empiris, kesimpulan tentang perubahan masyarakat dapat disimpulkan secara menyeluruh.

C.    Tokoh-tokoh Sosiologi
Tokoh-tokoh yang ada di sosiologi diantaranya:
1)      Aguste Marie Francois Xavier Comte, peletak dasar sosiologi, memperkenalkan metode positif, yaitu hukum mengenai urutan gejala-gejala sosial.
2)      Emile Durkheim, keturunan pendeta yahudi, merupakan peletak dasar-dasar sosiologi modern. Dalam bukunya pertama membahas masalah pembagian kerja yang berfungsi untuk meningkatkan solidaritas.
3)      Karl Marx, dikenal sebagai tokoh sejarah ekonomi daripada perintis sosiologi. Teori yang diusung adalah tentang masyarkat kapitalis berdasarkan citranya mengenai sifat dasar manusia.
4)      Herbert Spencer, salah satu padangan liberalnya adalah lebih sesuai dengan konservatismenya adalah penerimaan terhadap doktrin laissez-faire.
5)      Max Weber, mengemukakan teori proses rasionalisasi. Yang dipelajari tentang tindakan sosial.

D.    Metode-metode Sosiologi
Ditinjau dari jenisnya, secara umum ada dua metode yang digunakan dalam pengkajian sosiologi, antara lain:
1)        Metode Kualitatif
Merupakan metode yang mengutamakan bahan yang sukar diukur dengan angka-angka walaupun bahan-bahan tersebut terdapat secara nyata dalam masyarakat. Metode Kualitatif meliputi :
a)        Metode Historis
b)        Metode Komparatif
c)        Metode Komparatif-Historis
d)       Metode Studi Kasus
e)        Metode Observasi
f)         Metode Fungsionalisme
g)        Metode Empiris dan Rasionalistis
h)        Metode Partisipan
2)        Metode Kuantitatif
Merupakan metode yang mengutamakan bahan-bahan keterangan dengan angka-angka sehingga fakta-fakta sosial yag diteliti diukur dengan skala, indeks, tabel dan formula statistik yang sedikit banyak menggunakan matematika. Metode Kuantitatif meliputi:
a)      Metode Statistik

0 komentar:

Posting Komentar