Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup yanpa bantuan orang lain. Olah karena itu manusia perlu berinteraksi dengan mannusia lainnya. Interaksi sosial yang menjadi syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial ini m erupakan hubungan sosial yang dinamis. Interaksi sosial menyangkut hubungan antar perorangan, antar kelompok, atau antar individu dengan kelompok. Jadi walaupun orang-orang saling bertatap muka tetapi tidak saling berbicara, tetap telah terjadi suatu interkasi sosial.
A. Interaksi Sosial
Sejak dilahirkan manusia mempunnyai naluri untuk hidup bergaul dengan sesamanya. Naluri itu merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling mendasar untuk memenuhi kebutuhan hidup lainnya, yaitu kebutuhan afeksi, kebutuhan inklusi, dan kebutuhan kontrol. Upaya manusia dalam menuhi kebutuhan hidupnya dilaksanakan melalui proses yang disebut interaksi sosial. Interaksi Sosial adalah suatu proses hubungan timbale balik yang dilakukan oleh individu dengan individu, antara indivu dengan kelompok, antara kelompok dengan individu, antara kelompok dengan dengan kelompok dalam kehidupan sosial.
Dalam kamus Bahasa Indonesia Innteraksi didifinisikan sebagai hal saling melalkukan akasi , berhubungan atau saling mempengaruhi. Dengan demikian interaksi adalah hubungan timbale balik (social) berupa aksi salaing mempengaruhi antara indeividu dengan individu, antara individu dankelompok dan antara kelompok dengan dengan kelompok.
Interkasi ini sifatnya dinamis, dan bentuknya adalah sebagi berikut:
a. Interaksi antar Individu dengan individu
b. Interaksi antar individu dengan kelompok
c. Interaksi antar kelompok dengan kelompok
B. Ciri-ciri Interaksi Sosial
Menurut Charles P. loomis sebuah hubungan bisa disebut interaksi jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Jumlah pelakunya dua orang atau lebih.
- Adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunakan simbul atau lambing-lambang.
- Adanya suatu demensi waktu yang meliputi ,asa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang.
- Adanya tujuan yang hendak dicapai.
- Dilaksankan melalui suatu pola sistem sosial tertentu.
Pola sistem sosial kelak akan menciptakan suatu pola hubungan sosial yang relatif baku atau tetap apabila interkasi sosial itu terjadi berulang-ulang dalam kurun waktu yang relatif lama dan diantara para pelaku yang relatif sama. Pola seperti ini dapat dijumpai dalam bentuk sistem nilai dan norma. Secara ideal pola yang melandasi interaksi sosial memilki beberapa syarat, diantaranya:
1. Tujuan yang jelas
2. Kebutuhan yang jelas dan bermanfaat.
3. Adanya kesesuaian dan berhasil guna.
4. Adanya kesesuaian dengan kaidah-kaidah sosial yang berlaku.
C. Faktor-faktor Pendorong Interaksi Sosial
1. Faktor dari Dalam Diri Seseorang
a) Dorongan kodrati sebagai makhluk sosial
Pada hakekatnya manusia adalah makhluk pribadi dan sekaligus makhluk sosial, manusia mempunyai kecenderungan untuk bergaul dengan sesama manusia. Oleh karena itu, wajar apabila setiap orang mempunyai kecenderungan kuat untuk berinteraksi dengan orang lain. Di lain pihak, potensi kemanusiaan seseorang juga hanya akan berkembang melalui interaksi sosial.
b) Dorongan untuk memenuhi kebutuhan
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia menyadari bahwa banyak hal dalam hidupnya yang tegantung pada orang lain. Misalnya, untuk memenuhi kebutuhan akan sandang, pangan, dan papan, setiap orang mememrlukan orang lain. Kebutuhan akan rasa aman, kasih sayang, diterima, dihargai, dan lain sebagainya jelas memerlukan orang lain sebagai sumber pemenuhannya. Oleh karena itu, manusia memiliki kecenderungan untuk berinteraksi dengan orang lain dalam upaya memenuhi kebutuhan dirinya.
c) Dorongan untuk mengembangkan diri dalam mempengaruhi orang lain
Upaya mengembangkan pribadi antara lain dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:
1) Imitasi
Imitasi yaitu tindakan seseorang meniru sikap, penampilan gaya hidup dan bahkan segala sesuatu yang dimiliki orang lain. Misalnya imitasi seorang remaja terhadap artis idolanya.
2) Sugesti
Sugesti adalah pandangan atau pengaruh yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain sehingga orang lain itu menuruti isi pandangan atau pengaruh tersebut. Biasanya sugesti muncul ketika sipenerima sedang dalam kondisi yang tidak netral sehingga tidak dapat berfikir rasional.
Biasanya sugesti berasal dari orang-orang sebagai berikut:
a. orang yang berwibawa, karismatik dan punya pengaruh terhadap yang disugesti, misalnya orang tua ulama dsb.
b. Orang yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari pada yang disugesti.
c. Kelompok mayoritas terhadap minoritas.
d. Reklame atau iklan media masa.
3) Identifikasi
Identifikasi yaitu merupakan kecenderungan atau keinginan seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain (meniru secara keseluruhan).
4) Simpati
Simpati yaitu merupakan suatu proses dimana seorang merasa tertarik kepada pihak lain. Melalui proses simpati orang merasa dirinya seolah-olah dirinya berasa dalam keadaan orang lain.
5) Empati
Empati yaitu merupakan simpati yang menfdalam yang dapat mempengaruhi kejiwaan dan fisik seseorang.
2. Faktor Dari Luar Individu
Di samping dorongan yang berasal adri dalam diri sendiri, interaksi sosial juga dirangsang oleh hal yang ada di luar diri seseorang. Tindakan orang lain, sikap diam orang lain, atau kejadian-kejadian yang berlangsung disekitar kehidupan seseorang merupakan hal-hal yang dapat merangsang timbulnya interaksi sosial. Karena disapa orang lain, maka kita terlibat interaksi dengan orang tersebut. Karena penasaran atas sikap diam orang yang kita kenal, maka kita terdorong untuk bertanya dan mencari tahu masalahnya sehingga terjadi interaksi sosial. Interaksi sosial selalu terjadi karena ada aksi dan reaksi di antara pihak-pihak yang teribat didalamnya.
D. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
kita juga punya nih artikel mengenai 'Interaksi Sosial', silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
BalasHapushttp://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1393/1/11207518.pdf
trimakasih
semoga bermanfaat